#Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam LALIMPALA Univ. Tadulako Palu Sulawesi Tengah-Indonesia# Selamatkan Bumi Indonesia hari ini dan mulai dari lingkungan kita sendiri#Save Our Earth

Senin, 08 Juni 2009

"RELOKASI" LOMBA TOTAL ORIENTERING KE - II MAPALA LALIMPALA FKIP UNTAD TINGKAT NASIONAL


Hasil survey kedua yang dilaksanakan oleh Tim Teknis Lomba Total Orientering Ke-II Tingkat Nasional (LTOTN) Mapala Lalimpala FKIP UNTAD yang dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 30 Mey 2009 di Desa Lindu (Wilayah Taman Nasional Lore Lindu) menampilkan fakta yang berbeda dengan perencanaan yang telah disusun oleh Panitia Pelaksana. Hasil survey tersebut memeberikan pengaruh yang sangat besar pada tataran konsep dan teknis pelaksanaan lomba. Banyak hal yang tidak sesuai dengan perhitungan dan pertimbangan panitia mengenai konsep dan teknis pelaksanaan lomba tersebut.
Persentase Tim Survey LTOTN pada tanggal 02 Juni 2009 bertempat di Markas Besar Mapala Lalimpala yang beralamat di Kampus FKIP UNTAD Tondo Jl. Soekarno-Hatta Palu Sulawesi Tengah pukul 11.00 s/d selesai, menetaskan satu keputusan tentang relokasi LTOTN. Kawasan yang menjadi arena adu keterampilan Ilmu Medan Peta dan Kompas Mahasiswa Pecinta Alam, Siswa Pecinta Alam, Kelompok Pecinta Alam Se-Indonesia dan masyarakat umum yang sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Lindu dan sekitarnya di alihkan ke Kelurahan Tondo (Seputaran Kampus dan Sekitarnya) kecamatan Palu Timur Palu Sulawesi Tengah.
Perubahan lokasi yang menjadi arena adu keterampilan navigasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat mendasar dan sangat memepengaruhi proses dan suksenya kegiatan tersebut. Berikut ini beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa ada relokasi pelaksanaan LTOTN tersebut, antaralain sebagai berikut :
- Kawasan Lindu dan sekitarnya merupakan kawasan tanah adat,
- Kondisi Psikologi social masyarakat Lindu yang tidak menerima secara baik kegiatan Lomba Orientering,
- Dukungan Pemerintah setempat yang belum respek terhadap kegiatan pada tahun ini karena masih melakukan pembenahan administrasi Daerah sebagai Kabupaten Baru,
- Musim tanam padi masyarakat Lindu memepengaruhi persebaran titk koordinat yang ditentukan oleh Tim Teknis. Karena peta wilayah kawasan Lindu dan sekitarnya memanjang dengan areal terluas adalah danau dan persawahan, menyulitkan bagi Tim teknis untuk menentukan persebaran titik koordinat. Persebaran titik di areal-areal
persawahan sangat menggangu aktivitas petani dan tanaman padi, sehingga akan meberikan kerugian bagi masyarakat petani di Lindu.
Perubahan lokasi ini diikuti oleh beberapa perubahan yang sifatnya teknis dalam LTOTN tersebut, diantaranya perubahan total bonus Lomba dari total bonus Rp.13.500.000,- menjadi Rp. 10.000.000,-. Hal ini dikarenakan tidak bersedianya salah satu sumber dana untuk mendanai kegiatan ini yakni, pihak Pemerintah daerah Setempat yang masih membenahi administrasi daerahnya. Kemudian perubahan konsep dan tema kegiatan menjadi Jelajah Rimba Tadulako karena lokasi pelaksanaannya berada di seputaran kampus Universitas Tadulako. Universitas Tadulako terletak di Kawasan Timur Kota Palu tepatnya di Kelurahan Tondo yang seperempatnya adalah dataran rendah dengan padang rumput, Stepa dan perbukitan dengan ketinggian antara 200 – 555 mdpl, sangat khas dengan Lomba Total Orientering Mapala Lalimpala FKIP UNTAD.
Untuk mensukseskan kegiatan ini maka panitia pelaksana sedianya menyebarkan brosur yang didistribusikan kebeberapa ke daerah-daerah di luar Sulawesi Tengah pada tanggal 10 Juni 2009. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan yang sebelumnya direncanakan pada tanggal 20 s/d 23 Juli 2009 di undur sampai tanggal 29 s/d 30 Juli 2009. Perubahan yang terjadi adalah di luar kendali Panitia Pelaksana Lomba Total Orientering Tingkat nasional, selanjutnya berdasarkan pada perbahan-perubahan tersebut maka Paniti Pelaksana mengajukan permohonan maaf atas perubahan terhadap informasi yang telah dimuat sebelumnya dalam blog ini mengenai Lomba Total Orientering Tingkat Nasional Mapala Lalimpala tahun 2009. Bravo Lalimpala !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ‘@nk

Minggu, 07 Juni 2009

Everest Akan diBersihkan


BEIJING - Gunung Everest telah didatangi para pendaki selama 50 tahun. Sejak itu gunung yang menjadi favorit para pendaki itu telah disebut sebagai tempat sampah terbesar di dunia.

Sampah yang dimaksud tidak hanya bungkusan makanan tapi juga tas para pendaki, tenda kemah, tabung oksigen dan bahkan sejumlah mayat manusia. Oleh karena itu tidak heran jika China berencana untuk membersihkan gunung yang menjadi bagian dari lingkungan Himalaya itu. Langkah ini juga dilakukan untuk melindungi Himalaya dari kepunahan.

"Target kami adalah membatasi jumlah para pendaki yang ingin menjelajahi Everest sebagai bentuk pencegahan atas aksi mereka yang dinilai merusak ekosistem gunung," ujar kepala perlindungan wilayah Tibet Zhang Yongze, seperti dikutip melalui Associated Press, Selasa (24/6/2008).

Gunung tertinggi di dunia ini, dengan tinggi sekira 29,035 kaki, terletak di perbatasan China dan Nepal. Para penduduk di kedua wilayah tersebut mendapatkan mata pencaharian dari para pendaki gunung. Namun jumlah rute dan akumulasi reruntuhan gunung yang semakin meningkat mengakibatkan pejabat wilayah menutup akses ke gunung untuk sementara.

Tahun lalu, sekira 40.000 orang telah mendaki gunung everest dengan akses melalui China Tibet, dan sekira 2000 orang atau 10 persenya mendaki Everest melalui Nepal. Para aktivis lingkungan memprediksi para pengunjung tersebut dapat meninggalkan sekira 120 ton sampah, atau sekira 6 pon sampah setiap pengunjungnya.

Selain membatasi jumlah pengunjung pada tahun 2009, pemerintah Nepal juga memperkuat regulasi bagi para pendaki. Sekarang, para pendaki dan pemandu diharuskan membawa kembali setiap sampah yang mereka hasilkan di gunung tersebut. Jika tidak maka mereka akan dikenakan denda sekira USD4000.