#Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam LALIMPALA Univ. Tadulako Palu Sulawesi Tengah-Indonesia# Selamatkan Bumi Indonesia hari ini dan mulai dari lingkungan kita sendiri#Save Our Earth

Selasa, 21 Desember 2010

Three poles challenge for rugby player Richard Parks



He hopes to become the first to stand on the North Pole, South Pole and Mount Everest in the same calendar year.

He will follow in the footsteps of Antarctic explorer Captain Scott 100 years ago leaving Cardiff on Sunday.

Sir Ranulph Fiennes, Olympic rower Steve Williams OBE and Marie Curie nurse Jan Suart will join him.

Mr Parks, who has had to give up his rugby career following injury, explained why he was taking up the charity fundraising challenge.

He said: "Lying in bed following my second operation to repair my shoulder, I was suddenly faced with the reality of life without professional rugby, which had been at the centre of my entire adult life.

"I happened to be reading Sir Ranulph Fiennes book, which somehow became intertwined with a phrase from my nan's funeral: The horizon is only the limit of our sight.

"It had an immediate effect on me, helping me find the courage and mental strength to face my fears and my future head on.
Richard Parks in training Mr Parks has already climbed Mount Denali in preparation

"The mental, physical and technical challenges of Polar travel and climbing the seven summits captured my imagination.

"At the very moment I discovered the seven summits, I had decided that I was going to climb them."

The former Wales and Barbarians flanker has been in training for the challenge which will see him visit some of the world's most inhospitable places.

After reaching the Geographical South Pole, he plans to climb Antarctica's highest peak Mount Vinson, before scaling Mount Aconcagua, the highest summit in the Americas.

He will then attempt the peaks of Kilimanjaro and the Carstensz Pyramid in Indonesia before heading to The Geographical North Pole and Mount Everest.

His penultimate climb will be in North America with Mount Denali before completing his challenge with Mount Elbrus in Russia.

Sumber : http://www.bbc.co.uk/news/uk-wales-11975976

Gunung Bromo Alami Empat Kali Letusan Minor


Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur yang saat ini berstatus siaga mengalami empat kali letusan minor dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan data di Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo di Desa Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo tercatat letusan minor terbaru terjadi pada Selasa (21/12) pukul 10.58 WIB selama 167 detik. "Letusan tersebut dengan amplitudo 40 milimeter dan terdeteksi pada seismograf," kata petugas dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo, Ahmad Subhan, di tempat tugasnya, Selasa.

Subhan menjelaskan, pada saat terjadi letusan terjadi erupsi dengan material debu berwarna kecoklatan dengan ketinggian mencapai 2.000 meter. Di kepundan gunung, kata dia, juga ada material kerikil yang naik ke atas tapi kembali lagi ke dalam kepundan, sehingga belum membahayakan masyarakat.

Sebelumnya, Gunung Bromo meletus pada Senin (20/12) pukul 02.06 WIB selama 50 detik dan tekanan amplitudo 40 milimeter. Pada saat itu terjadi erupsi metarial debu berwarna kecoklatan dengan ketinggian sekitar 1.500 meter.

Sehari sebelumnya, Minggu (19/12), Gunung Bromo mengalami dua kali letusan pada jarak yang tidak terlalu jauh yakni pada pukul 10.17 WIB dan 11.27 WIB. Pada letusan pertama, tercatat selama 110 detik dengan tekanan amplitudo 40 milimeter dan pada letusan kedua tercatat selama 90 detik dengan tekanan amplitudo 90 detik.

Menurut Subhan, pada dua letusan tersebut terjadi erupsi dengan material debu berwarna kecoklatan dengan ketinggian sekitar 2.000 meter. Menurut Subhan, Gunung Bromo sejak pertama kali meletus pada 23 Nopember lalu hingga saat ini Gunung Bromo hampir selalu mengeluarkan debu berwarna kecoklatan ke udara.

Namun masyarakat di lerang Gunung Bromo menjalani kehidupan seperti biasa di tempat tinggalnya masing-masing sep-erti di Desa Cemoro Lawang, Ngadisari, Ngadirejo, dan Wonotoro di Kecamatan Sukapura. Sementara itu, Komandan Kodim Kabupaten/Kota Probolinggo Letnan Kolonel Infanteri Hery Setiyono mengatakan, Gunung Bromo saat ini berstatus siaga sejak 6 Desember lalu.

Sebelumnya, kata dia, Bupati Probolinggo menetapkan status awas sejak 23 Nopember hingga 6 Desember 2010 dan kini menurunkan statusnya menjadi siaga. Menurut dia, meskipun Gunung Bromo telah beberapa kali mengalami letuan minor tapi dinilai belum saatnya mengevakuasi penduduk sekitar ke lokasi pengungsian.

Namun, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah membentuk Tim Penanganan Bencana Berani dan telah menyiapkan lokasi evakuasi jika nantinya Gunung Bromo mengalami letusan mayor.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/10/12/21/153699-gunung-bromo-alami-empat-kali-letusan-minor