#Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam LALIMPALA Univ. Tadulako Palu Sulawesi Tengah-Indonesia# Selamatkan Bumi Indonesia hari ini dan mulai dari lingkungan kita sendiri#Save Our Earth

Minggu, 03 Juli 2011

Goa Kidang Simpan Peninggalan Prasejarah


Balai Arkeologi Yogyakarta pada 6-17 April 2011 lalu melakukan penelitian di Goa Kidang, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah. Lewat penelitian itu, para arkeolog berhasil menemukan beberapa peninggalan prasejarah, mulai dari peralatan sehari-hari hingga kerangka manusia.
Alat dari cangkang kerang dan tulang ditemukan pada kedalaman 40 cm. Alat cangkang meliputi serut, serut bergerigi, lancipan, serut lancipan, serta bandul atau liontin. Sementara alat dari tulang meliputi lancipan, spatula, dan alat pengasah. Menurut arkeolog, teknologi pembuatan alat cangkang dan tulang di Goa Kidang lebih tinggi daripada wilayah lain.
Arkeolog juga menemukan kerangka manusia di goa tersebut pada kedalaman 150 meter. Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto, yang dihubungi hari Minggu (29/5/2011) ini, mengatakan, “Kerangka itu sudah merupakan manusia modern. Diperkirakan berasal dari masa Holocene. Manusia di Jawa masih hidup dengan berburu dan meramu.”
Berdasarkan penemuan kerangka manusia itu, diduga bahwa manusia di goa tersebut telah mengenal ritual penguburan. Ritual penguburan berjalan dengan menaburi remis-remis cangkang kerang dan gamping merah. Orientasi penguburan ditemukan mengarah ke tenggara. Pada kerangka ditemukan pula fragmen tulang binatang yang diduga sebagai bekal kubur.
Siswanto mengatakan, “Ritual penguburan saat itu berbeda dengan sekarang. Penguburan masih dilakukan di goa dan tak jauh dari komunitasnya. Hipotesis yang berkembang mungkin ada kekhawatiran kalau dikubur di luar akan dimakan bintang. Bisa juga karena ada kepercayaan untuk mengubur di dekat komunitas, tapi penelitian kita belum sampai ke sana.”
Siswanto mengungkapkan bahwa karakteristik peninggalan prasejarah di Goa Kidang hampir sama dengan di Pacitan dan Gunung Kidul. “Ciri-ciri peninggalan di wilayah itu adalah adanya alat dari cangkang kerang dan tulang, manusia yang masih menetap di dalam goa dan belum bisa bercocok tanam sendiri,” tutur Siswanto.
Sumber : kompas.com