Tampilkan postingan dengan label Info Pecinta Alam Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Pecinta Alam Indonesia. Tampilkan semua postingan
Rabu, 08 Agustus 2018
LTON VI Mapala Lalimpala
SALAM O
Apa kabar orienteer? Pasti sudah ada sedikit perbincangan tentang Total Orienteering dalam penghujung dua tahun terakhir ini dari kalian. Setelah LTON V tahun 2016, kita semua sama-sama mensukseskannya dengan jumlah 103 tim atau total 206 peserta lomba yang berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari logat, sudut pandang, lifestyle, asal daerah, dsb. Semoga keceriaan, keringat yang bercucuran, tawa, hingga rasa lelah LTO masih tergambar jelas dan menjadi rangkaian memori yang selalu tersimpan sampai saat ini dibenak yang pernah mengikutinya.
Nah, tibalah kita pada perjumpaan LTON VI tahun 2018. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Lomba Total Orienteering Nasional adalah kegiatan 2 tahunan Mapala Lalimpala yang diadakan semenjak diusung pada tahun 2007 atau 11 tahun yang lalu. Pada tahun ini, Total Orienteering akan berlokasi di Kabupaten Sigi dengan rangkaian acara dari tanggal 14-16 September 2018. Tema LTO kali ini adalah “Menembus Labirin Keragaman” dengan dibagi dalam 2 kategori yaitu Kategori Pelajar dan Kategori Umum (1 tim terdiri dari orang peserta), serta terbuka untuk semua kalangan mulai dari organisasi Kepemuadaan, Kepecinta-alaman, TNI atau POLRI serta individ-individu pecinta olahraga seluruh Indonesia.
Untuk calon peserta LTON VI nantinya, segera siapkan segala persiapan untuk mengikuti ajang Mapala Lalimpala pada bulan September mendatang. Mari kita ciptakan kembali kesan LTO NASIONAL yang ke-VI dengan berbagai hal baru, tempat baru, teman baru, dan tentunya dengan pengalaman TOTAL ORIENTEERING.
“Karena keindahan tidak melulu soal juara tapi juga soal lelah, penat, tawa, dan tentu saja gelas-gelas kopi” –LTON 6
Salam “O”
LOMBA TOTAL ORIENTEERING NASIONAL ke-VI
MAPALA LALIMPALA FKIP UNTAD
2018
Selasa, 21 Oktober 2014
Lomba Total Orienteering (LTO)
Tentang Orienteering
“Orienteering”. Kata ini mungkin belum akrab di telinga masyarakat umum, yang sering terdengar mungkin kata “Orientasi”, namun pada dasarnya kedua kata ini mempunyai makna yang sama, karena memang orientasi adalah kata serapan dari bahasa Inggris. Bedanya “Orientasi” adalah kata benda sementara “Orienteering” adalah kata aktif (verba) yang bermakna “Ber-Orientasi”.
Orienteering sendiri adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mengetahui posisinya dan mengetahui posisi tujuannya agar tidak tersesat atau kehilangan orientasi. Orienteering awalnya digunakan oleh militer negara kawasan Skandinavia (Swedia, Norwegia, dan Finlandia) sebagai metode latihan peta dan kompas pada pertengahan tahun 1880an. Kemampuan orientasi sangat penting bagi militer sebab dalam tugasnya mereka kerap memasuki hutan atau wilayah musuh yang belum pernah dimasuki sebelumnya.
Pada perkembangannya, kemampuan orienteering mulai dilombakan. Kompetisi orienteering pertama diselenggarakan antar-kesatuan militer di Swedia dan Norwegia tahun 1895. Kemudian diikuti kompetisi orienteering secara umum pertama kali tahun 1897. Pada tahun 1961 Federasi Orienteering Nasional (IOF) berdiri, 12 tahun kemudian tepatnya tahun 1977 orienteering diakui sebagai cabang olahraga di Olimpiade.
Di Indonesia lomba orienteering pertama diselenggarakan tahun 1988 oleh Wanadri Komisariat. Tahun 2001 Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) dideklarasikan, hingga saat ini FONI sudah memiliki agenda lomba orienteering tiap tahunnya.
![]() |
LTO 3 Nasional 2011 |
Lomba LTO Mapala Lalimpala
Lantas bagaimana dengan Lomba Total Orienteering (LTO). Lomba ini diselenggarakan oleh Mapala Lalimpala FKIP Univ. Tadulako, Sulawesi Tengah. Lomba ini pertama kali diadakan tahun 2007 kemudian diagendakan setiap 2 tahun sekali. Orienteering sebelumnya sudah dilombakan oleh beberapa lembaga kepecinta alaman di Sulawesi Tengah.
Sesuai namanya, konsep LTO muncul untuk mendorong peserta agar mengaplikasikan pengetahuan peta dan kompas yang mereka miliki. Lomba ini berusaha sebisa mungkin meminimalisir faktor keberuntungan, mengurangi peluang spekulasi atau saling mengekor antar peserta. Bersamaan dengan itu LTO mempertegas bahwa penguasaan medan juga perlu perhitungan tepat bukan sekedar spekulasi.
Dinamika LTO
Pada event ke dua tahun 2009 tim teknis mencoba mempelajari standar lomba yang ditetapkan oleh FONI. Tim teknis pun telah berkomunikasi dengan salah satu tokoh FONI, Julian Manopo untuk menjelaskan bentuk lomba LTO. Dari hasil diskusi panjang, diputuskan bahwa LTO akan tetap menawarkan bentuk lomba orienteering yang total, meski agak berbeda dengan FONI.
Setelah menerima berbagai masukkan dari beberapa pihak dan melihat hasil evaluasi dari beberapa lomba sebelumnya, tim teknis LTO 4 Nasional tahun 2014 berusaha memberi pilihan fleksibel kepada peserta. Untuk mengakomodir teman-teman di luar pulau Sulawesi yang umumnya memakai system navigasi UTM Grid, tim teknis melakukan terobosan dengan mengakomodir 2 bentuk system navigasi: Geografis dan UTM Grid. Beberapa bentuk lomba FONI sebagai federasi orienteering tingkat nasional dan IOF di tingkat internasional pun coba diadaptasi. Olehnya pada LTO 4 bentuk etape dikenalkan untuk pertama kali untuk mengakomodir beberapa bentuk lomba FONI. Sementara LTO dilaksanakan di etape 3 dengan ciri khasnya sendiri.
![]() |
Formulir LTO 4 Nasional 2014 |
Karakter LTO
Ada beberapa karakter yang membedakan LTO dengan lomba orienteering yang diselenggarakan oleh FONI.
1. Peserta berbentuk tim. Satu tim terdiri dari dua orang
2. Peserta melakukan orienteering dengan alat navigasi manual. Tidak diperkenankan membawa
dan menggunakan alat navigasi digital.
3. Lomba ini memakai peta topografi tanpa ada tanda apa pun dari panitia (peta buta). Tidak ada
tanda titik start, titik pos, atau pun titik finish.
4. Peserta hanya dibekali peta dan titik koordinat (Geografis atau UTM Grid)
5. Pos-pos yang akan dituju dibagi dalam beberapa grup
6. Di titik start peserta akan mengundi grup pos yang akan mereka selesaikan pertama
7. Setelah menyelesaikan pos dalam grup pertama, peserta akan melakukan re-grouping untuk
mendapatkan titik koordinat pos-pos di grup selanjutnya.
8. Pos-pos disemua grup tidak ditempatkan dalam deretan lurus (liniear) namun disebar acak.
Olehnya banyak pos yang letaknya berdekatan namun beda grup.
9. Peserta yang salah masuk pos tidak akan diregistrasi oleh penjaga pos. Olehnya dalam beberapa
lomba sebelumnya peserta memunculkan istilah SMP (Salah Masuk Pos).
Dengan bentuk seperti itu LTO diharapkan dapat menjadi ajang para pegiat alam atau para navigator untuk mengasah kemampuan dengan meminimalisir spekulasi. Hingga saat ini tim teknis masih mencari cara untuk meniadakan penjaga pos. Registrasi pos dengan pelubang kertas seperti yang dipakai oleh FONI sempat terpikirkan, namun sistem grup dalam LTO menjadi kendala.
Tim teknis berharap LTO dapat menjadi ajang kompetisi orienteering alternatif untuk memperkaya bentuk lomba yang saat ini diselenggarakan oleh FONI. Dan diatas semua itu, melalui ajang-ajang kompetisi yang ada, Mapala Lalimpala berharap Orienteering dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan para peminat dapat menjalin komunikasi dalam suasana kekeluargaan.
Salam “O”
Tim Teknis LTO 1/2007
Senin, 22 September 2008
Dari Federasi Mountaineering Indonesia
INDONESIA SUPERVOLCANO MOUNTAINEERING CHALLENGE
Indonesia Supervolcano Mountaineering Challenge 2008 (ISVMC) sudah di launching oleh Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) pada 11 September 2008 bertempat di Auditorium Museum Nasional, Jakarta. Pada kesempatan itu, dua departemen, yaitu Departemen Kebudayaan Pariwisata dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga, sudah menyatakan kesediaannya mendukung penyelenggaraan ISVMC untuk diadakan setiap tahun, dan diharapkan ISVMC pada tahun depan sudah berskala internasional. Agar event ISVMC mendunia maka Yayasan Putri Indonesia telah bersedia terlibat melalui setiap kegiatan Putri Indonesia keliling dunia dan menjadi ikon ISVMC dan kegiatan mountaineering Indonesia.
Event ISVMC akan dijadikan agenda tahunan pemerintah khususnya Depbudpar dan Kemenpora bekerjasama dengan Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) untuk mendorong ekowisata yang berbasis mountaineering dan olah raga mendaki gunung di Indonesia.
ISVMC 2008 kali ini akan diadakan di kawasan Gunung Tambora dan Gunung Rinjani pada 14 sampai dengan 28 Oktober 2008, yang khusus untuk para pendaki gunung nasional dengan hadiah total 70 juta rupiah. Peserta akan dibatasi 100 tim (setiap tim 3 orang) dan gratis biaya pendaftaran (tanpa dipungut biaya). Semua peserta akan mendapat asuransi, transportasi dan konsumsi yang ditanggung panitia selama berada di Nusa Tenggara Barat.
Formulir dan syarat peserta dapat diakses di http://www.fmi. or.id
Indonesia Supervolcano Mountaineering Challenge 2008 (ISVMC) sudah di launching oleh Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) pada 11 September 2008 bertempat di Auditorium Museum Nasional, Jakarta. Pada kesempatan itu, dua departemen, yaitu Departemen Kebudayaan Pariwisata dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga, sudah menyatakan kesediaannya mendukung penyelenggaraan ISVMC untuk diadakan setiap tahun, dan diharapkan ISVMC pada tahun depan sudah berskala internasional. Agar event ISVMC mendunia maka Yayasan Putri Indonesia telah bersedia terlibat melalui setiap kegiatan Putri Indonesia keliling dunia dan menjadi ikon ISVMC dan kegiatan mountaineering Indonesia.
Event ISVMC akan dijadikan agenda tahunan pemerintah khususnya Depbudpar dan Kemenpora bekerjasama dengan Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) untuk mendorong ekowisata yang berbasis mountaineering dan olah raga mendaki gunung di Indonesia.
ISVMC 2008 kali ini akan diadakan di kawasan Gunung Tambora dan Gunung Rinjani pada 14 sampai dengan 28 Oktober 2008, yang khusus untuk para pendaki gunung nasional dengan hadiah total 70 juta rupiah. Peserta akan dibatasi 100 tim (setiap tim 3 orang) dan gratis biaya pendaftaran (tanpa dipungut biaya). Semua peserta akan mendapat asuransi, transportasi dan konsumsi yang ditanggung panitia selama berada di Nusa Tenggara Barat.
Formulir dan syarat peserta dapat diakses di http://www.fmi. or.id
Langganan:
Postingan (Atom)