#Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam LALIMPALA Univ. Tadulako Palu Sulawesi Tengah-Indonesia# Selamatkan Bumi Indonesia hari ini dan mulai dari lingkungan kita sendiri#Save Our Earth

Sabtu, 27 September 2008

Bamboo Rafting, Sensasi Petualangan di Kalimantan

Thursday, May 13, 2004 (14:36:27)
RIAK air Sungai Amandit, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, yang terlihat bening menyejukkan itu dengan garang mengempaskan lanting yang ditumpangi empat orang. Ikatan lanting yang sedemikian kokohnya itu tercerai-berai, terempas ke cadas bebatuan hitam.

Grubyak...," lanting yang merupakan jalinan bambu yang dibentuk
menjadi rakit itu pecah, membuat semua penumpangnya basah kuyup.
Padahal, ikatan antarlanting itu sudah menggunakan tali khusus yang
dikenal kuat dan tahan empasan, yaitu dari paring tali, sejenis bambu
yang khusus untuk tali-temali.

Ketika para penumpang masih panik, di depan ternyata masih banyak riam yang kembali siap mengempaskan lanting tadi. "Semuanya pegangan, ya," kata Adut, joki yang mengemudikan rakit lanting.

Walaupun Adut sudah memberikan peringatan, tetap saja para penumpang panik. Lanting yang sudah ambyar itu terus dihajar tajamnya cadas batu hitam. Adut berjuang keras untuk mengarahkan lanting agar tidak membentur batu.

Beberapa kali dia harus turun untuk menarik lanting yang tersangkut di batu. Semua otot lengan Adut keluar, pertanda dia benar-benar mengerahkan seluruh tenaga untuk mengendalikan lanting.

Semua penumpang tidak berani turun dari lanting mengingat derasnya arus riam sulit ditebak. Di tengah kepanikan itu yang terdengar adalah jeritan-jeritan rutin ketika mengarungi jeram-jeram deras.

"Lega kami berhasil melewatinya. Jeram tadi sudah sering memakan korban, beberapa kali mematahkan lanting akibat menabrak batu yang tidak tampak. Walaupun lanting disusun dari 20 batang bambu, tetapi sering patah jadi dua karena dihajar jeram tadi," kata Adut.

Untuk bisa melewati jeram maut itu, Adut sudah tiga kali memperbaiki ulang lanting. Perbaikan kedua benar-benar seperti kembali merakit lanting dari nol, karena ikatan antarbambu benar benar habis setelah dihajar arus jeram.

***

SEPENGGAL petualangan tadi melukiskan berat dan sekaligus asyiknya mengarungi jeram-jeram di Sungai Amandit dengan menggunakan lanting bambu. Masyarakat Kalsel dan juga para wisatawan mengenal wisata olahraga tersebut dengan sebutan bamboo rafting, arung jeram menggunakan bambu.

Dibandingkan dengan arung jeram menggunakan perahu biasa, jelas
bamboo rafting menawarkan petualangan yang lebih natural, bahkan lebih menantang. Kelebihan bamboo rafting adalah rakit itu mampu melewati jeram dengan kedalaman air hanya sekitar satu telunjuk jari saja.

"Di sini tidak cocok untuk arung jeram dengan perahu boat yang khusus untuk arung jeram," kata Adut. Dia menjamin, bamboo rafting lebih menantang karena semua penumpang harus berbasah-basah ria hingga merasakan bagaimana mempertahankan agar lanting bisa utuh sampai tujuan.

Perjalanan bamboo rafting bisa dimulai dari Loksado, sekitar 130 kilometer dari Kota Banjarmasin. Di tepian Sungai Amandit itu banyak warga yang menawarkan bamboo rafting dengan tarif Rp 100.000 (paket lanting bersama jokinya).

Lama perjalanan lanting normalnya tiga jam, namun karena bamboo rafting yang ditumpangi Kompas harus mengalami perbaikan sampai tiga kali, lama perjalanan mencapai empat jam lebih. Walaupun lama, wisata petualangan itu dijamin tidak akan menjemukan.

"Kami banyak melewati balai-balai Dayak Meratus yang hidup di tepi sungai," kata Ancuk, pemandu wisata pedalaman. Selain itu, pemandangan alam juga menakjubkan, terutama ketika mulai memasuki kawasan Gunung Kantawan yang merupakan simbol gunung keramat di Loksado.

"Bahkan, kalau kami mau meneruskan sampai ke Kandangan, pemandangan sangat indah. Kami berarung jeram di bawah lereng bukit yang terlihat tinggi menjulang," kata Ancuk.

Walaupun bamboo rafting menawarkan petualangan yang tidak ada duanya di Indonesia, peminatnya kini mulai jarang, terutama setelah jalur wisata dari Bali ke Kalsel tersendat beberapa tahun ini. Lupakan semua kejenuhan kota, mari menjerit sepuasnya sambil berbasah-basah ria di Sungai Amandit.... (AMIR SODIKIN, KOMPAS - Sabtu, 24 Apr 2004 Halaman: 32)


Tema terkait: borneo, borneo photo, info borneo, travel borneo, travel kalimantan, travel guide, hotels borneo, borneo tourism, borneo holiday, journalism.